Pahit dan Manis Seorang Pelatih

Salam
persaudaraan
Berawal dari kisah nyata dan
pengalaman pribadi serta mungkin semua warga yang pernah mengalami menjadi
seorang pelatih,khususnya Pelatih tetap mungkin artikel ini dapat meringankan
beban moral dan rasa penat yang tependam dalam diri kita sebagai warga PSHT.
Setiap warga di SH terate memang
wajib dan mampu menjadi pelatih namun sebenarnya tak semudah seperti apa yang
kita bayangkan sewaktu kita masih dalam masa latihan dan dilatih oleh senior
kita,
Dulu kita berfikir alangkah enak
nya menjadi warga dan bisa melatih,padahal setelah kita benar benar menjalani
sebagai seorang pelatih apalagi pelatih tetap ternyata itu semua tak mudah.
Tugas pelatih tetap adalah
membimbing para siswa kita agar menjadi jiwa jiwa yang dewasa,berbudi luhur dan
dapat mengamalkan serta menjalankan ilmu yang kita berikan,karena kebanggaan
seorang pelatih adalah dapat menciptakan manusia-manusia yang hebat dalam
berbagai segi/bidang apapun,baik di organisasi dalam keluarga dan lingkungan
masyarakat khususnya.
Kita korbankan waktu dan tenaga untuk adik-adik kita,bahkan terkadang urusan
pribadi dalam keluarga kita abaikan demi tercapainya tujuan seorang pelatih.
Seorang pelatih tidak pernah
menginginkan di hormati,di elu –elukan,disanjung dan dianggap sebagai
guru,namun hanya mengharap apa yang diberikan pada adik-adik dapat berguna
serta dapat melanjutkan perjuangan dalam menyebarkan ilmu SH Terate sampai akhir zaman kelak.
Berbagai karakter,watak dan background siswa tentunya
tidak sama,oleh karena itu pelatih di tuntut untuk dapat menyatukan semua
karakter yang berbeda itu menjadi satu kesatuan yaitu ber SH,dan taat pada
aturan organisasi.
Seorang pelatih tetap mempunyai
tanggung jawab yang sangat besar pada adik-adik yang dilatih,karena apapun yang
terjadi pada mereka pasti orang lain akan tetap membawa nama pelatih
tersebut,maka jangan pernah berfikir menjadi pelatih itu mudah dan
gampang,gemblenglah diri kita sebelum punya niat membuka latihan dan menerima
siswa baru,
Terkadang siswa yang dulu nya
kita anggap akan menjadi warga yang terbaik malah dia yang menyakiti hati
pelatih nya terlebih dahulu,dan itu juga bias terjadi sebalik nya.
Oleh karena itu,dengan adanya
artikel ini mudah-mudahan saudara-saudaraku tidak pernah untuk mencoba menyakiti pelatih/seniornya dulu,karena tanpa
beliau kita tidak akan menyandang status warga PSHT,ingatlah pengorbanan mereka
begitu besar dan mulia,,,,,
Memang semua manusia bahkan
pelatih tak mungkin selalu benar karena sifat manusia pasti tempat nya salah
khilaf dan dosa,namun jangan itu kita jadikan permasalahan,pengorbanan
mereka tak sebanding dengan apapun,
“ojo
sok gawe susahing liyan,opo olone gawe senenge liyan,sepiro gedening sengsoro
yen tinompo among dadi cobo,sak apik apike wong yen aweh pitulungan kanthi
dedemithan.”
Salam
Persaudaraan.
By:
dedypashter.blogspot.com/SH TERATE NEWS
0 komentar:
Posting Komentar